Langsung ke konten utama

Kitab "fathul madjid" (kalam) filsafat #13 part 1


Sifat yang kettiga belas adalah kalam (bicara/berfirman)

Sifat bagi ALLAH yang  ada sejak azali  yang berhubungan dengan sifat wajib, mustahil dan jaiz, tapi hubungan ilmu dengan tiga siat tersebut merupakan hubungan inkasyaf (menjelaskan).

Sedangkan hubungan kalam dengan tiga sifat tersebut merupakan huungan (dalil).

Andai tirai hati dibuka dan kita mendengar sifat kalam maka pasti kita paham tentang perkara wajib, mustahil  dan jaiz. Arti hubungan klam dengan Dzatnya ALLAH adalah menetapkan kesempurnaan zat.

Firman ALLAH :


WALLAHU BIKULLI SYAI’IN ‘ALIIM. LAISA KAMISLIHI SYAI’UN WAHUWA SAMI’UN BASHIR.

Arti hubungan kalam dengan perkarra mustahiil adalah mencertakan dengan tidak adanya seperti istri dan anak.

Firman ALLAH :


Wa lam takun lahu shohabbah
Subhanahu ayakuna lahu walad
Wa lam yakun lahu syarikun filmulk.
Arti hubungan kalam dengan perkara jaiz adalah ALLAH menceritakan kekuasaan-Nya atas mewujudkan atau tidak mewujudkan.

Firman ALLAH:


Innallaha kaana ‘alaa kulli syai’in qodiir.

Andai mata hati  dibuka maka kita bisa melihat sifat kalam. Kalamnya ALLAH yang tidak menempati Dzatnya itu tidak pakai huruf atau suara yang bersih darid epan, akhirya i’rab dan bina’. Juga kalam ALAH tidak memuat surat dan ayat karena semuanya itu merupakan kalam baru padahal kalam ALLAH itu Qadim (dahulu).

Tidak dimksud sifat dahulu yang menempati Dzatnya ALLAH adalah lafad-lafadz mulia yang diturunkan kepada Nabi kita itu jugga perkara aru. Sifat yang menempati Dzatnya ALLAH itu dahulu. Lafadz tersebut mengandung permulaan, akhiran, surat, ayat, huruf, suara, struktu kalimat dan struktr kata. (bersambung).

Sekian pada kesempatan ini saya akhiri. mungkin ketika ada saran dan kritik mohon tulis dikolom komentar. terima kasih. shalom, namo budhayo, wassalamualaikum, namaste.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kitab "fathul madjid" (qodroh) filsafat #7

"no problem"   ipunknaseh 100x90 AOC 2018 Sifat tuhan menurut pandangan islam Sifat yang ketujuh adalah qodroh, qodroh berarti kuasa. Sifat yang ada pada ALLAH sejak azali yang selalu menepati Dzatnya ALLAH, jadi bisa mewujudkan perkara yang mungkin dan tidak mungkin. Arti dari mewujudkan perkara yang mungkin adalah berhasilnya mengeluarkan perkara mungkin dari tidak ada ke ada, maka terjadilah hubungan sifat qodroh dengan ma’dum (perkara tidak ada) yang menyebabkan adanya ma’dum. Serta qodroh hubungan dengn maujud (perkara ada) yang menyebabkan tidak adanya. Hubungan qodroh dengan maujud dan ma’dum merupakan hubungan tanjazii yang baru maksud hubungan tanjizu ..... adalah hubungan dengan pekerjaan. Sifat qodroh mempunyai hubungan yang suluhi (bagus) sejak azali untuk mewujudkan dan meniadakan. ALLAH menjadikan seseorang itu tinggi atau pendek, hubungan itu khusus pada keadaan yanng ada pada seseorang. Ketahuilah bahwa sifat qodroh tidak berhubungan

Kitab "fathul madjid" (kaunuhu qodroh) filsafat #14

Perspekif dari pemikir Islam. Sifat Allah yang keempat belas adalah kaunuhu qodroh, sifat Allah sejak zaman azali yang untuk membedakan qudroh. Allah Maha Kuasa itu menetapi qudroh juga merupakan perkara yang tidak ada kenyataanya di luar tempat, dan di luar hati, melainkan pada diri sendiri dan dalam hati saja. Kaunuhu qodroh (Allah Maha Kuasa). Tidak dikatakan seketika karena perkara yang benar tidak ada pada tengah-tengah wujud dan adam. Perbedaan antara seketika dala berfirman dengan perintah adalah kalau mempunyai kenyataan dalam hati, sedangkan mempunyai pernyataan dalam hati dan diri sendiri. Dasar kaunuhuqodroh (Allah Maha Kuasa) adalah dasar yang ada pada sifat qodroh (kuasa). Ketika Allah bersifat Maha Kuasa maka mustahil Allah bersifat Maha Lemah. Sekian pada kesempatan ini saya akhiri. mungkin ketika ada saran dan kritik mohon tulis dikolom komentar. terima kasih. shalom, namo budhayo, wassalamualaikum, namaste.

Kitab "fathul madjid" (wahdaniyah) filsafat #6

hancur karena melihat tuhan sifat ALLAH yang keenam yaitu wahdaniyah yang berarti satu. ALLAH bersifat satu didalam dzat, sifat dan perbuatan-Nya. Arti dari ALLAH bersifat satu di dalam Dzat adalah : Tidak ada yang menyerupai Dzat ALLAH. Dzat ALLAH tidak tersusun dari bagian-bagian itu merupakan sifat-sifat baru dan ALLAH bersih dari sifat sifat baru. Arti ALLAH bersifat satu dalam sifat-Nya adalah: tidak ada seorangpun yang mempunyai sifat, seperti sifat-nya ALLAH. Tidak ada seorangpun yang mempunyai kekuasaan seperti kekuasaannya ALLAH. Begitu seterusnya ALLAH tidak mempunyai 2 sifat yang sama dalam nama dan arti. Seperti dua kekuasaan, 2 kehendak, 2 pengetahuan. tapi ALLAH hanya punya 1 kekuasaan, 1 kehendak, dan 1 pengetahuan. Arti ALLAH bersifat satu dalam perbuatan adalah : semua perbuatan ALLAH tidak ada satupun yang sama dengan perbuatan Makhluk-Nya, baik itu kehendak sendiri ataupun terpaksa. Perbuatan makhluk dengan kehendak sendiri adalah: sebuah pekerjaan, bi