Langsung ke konten utama

Kitab "fathul madjid" (kaunuhu muriidan) filsafat #15

Mengkaji Menurut perspektif Ulama islam mengenai sifat tuhan ALLAH.

Halo, kita ketemu lagi dalam kesempatan ini. mungkin kita akan langsung membahas tentang sifat yang ke limabelas, yaitu sifat kaunuhu muriidan. Mungkin yang penasaran dengan kitab fathul madjidnya, bisa baca kitab fathul madjidnya dulu. Disini kita hanya mengkaji dari isi kitab tersebut.

Sifat tuhan ALLAH yang ke lima belas ini, sifat ALLAH sejak zaman azali/zaman yang sudah ada sejak adanya ada. Sifat ini sebenarnya sifat yang untuk membedakan irodah. Kaunuhu muriidan atau arti indonesianya MAHA BERKEHENDAK, merupakan perkara yang diambil manfaatnya yang tidak ada kenyataannya di luar bahkan ada dalam hati dan diri sendiri.

Dalil ALLAH kaunuhu muridan itu sama dengan dalil ALLAH bersifat irodah (Bisa buka bab irodah). Ketika ALLAH bersifat kaunuhu irodah, maka ALLAH mustahil bersifat makruuha (maha membenci).

Apa sebenarnya perbedaan antara maha berkehendak dan maha membenci?.

kita analogikan manusia, manusia lebih banyak berekspetasi tentang hal yang belum tentu bisa tercapai, dia berangan angan ingin seperti itu tapi tidak ada daya untuk berkehendak. Ketika dia tidak bisa melampauinya, tetapi temannya ada yang bisa melampauinya, akan timbul iri/dengki.  Ini adalah sifat alamiah manusia yang mustahil ada pada tuhan (ALLAH) karena beliau adalah yang ESA, sang creator dari segala creator. jadi kesimpulanya ALLAH adalah maha berkehendak yang mustahil bersifat maha membenci, karena dia MAHA BERKEHENDAK.

Sekian pada kesempatan ini saya akhiri. mungkin ketika ada saran dan kritik mohon tulis dikolom komentar. terima kasih. shalom, namo budhayo, wassalamualaikum, namaste.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kitab "fathul madjid" (qodroh) filsafat #7

"no problem"   ipunknaseh 100x90 AOC 2018 Sifat tuhan menurut pandangan islam Sifat yang ketujuh adalah qodroh, qodroh berarti kuasa. Sifat yang ada pada ALLAH sejak azali yang selalu menepati Dzatnya ALLAH, jadi bisa mewujudkan perkara yang mungkin dan tidak mungkin. Arti dari mewujudkan perkara yang mungkin adalah berhasilnya mengeluarkan perkara mungkin dari tidak ada ke ada, maka terjadilah hubungan sifat qodroh dengan ma’dum (perkara tidak ada) yang menyebabkan adanya ma’dum. Serta qodroh hubungan dengn maujud (perkara ada) yang menyebabkan tidak adanya. Hubungan qodroh dengan maujud dan ma’dum merupakan hubungan tanjazii yang baru maksud hubungan tanjizu ..... adalah hubungan dengan pekerjaan. Sifat qodroh mempunyai hubungan yang suluhi (bagus) sejak azali untuk mewujudkan dan meniadakan. ALLAH menjadikan seseorang itu tinggi atau pendek, hubungan itu khusus pada keadaan yanng ada pada seseorang. Ketahuilah bahwa sifat qodroh tidak berhubungan

Kitab "fathul madjid" (kaunuhu qodroh) filsafat #14

Perspekif dari pemikir Islam. Sifat Allah yang keempat belas adalah kaunuhu qodroh, sifat Allah sejak zaman azali yang untuk membedakan qudroh. Allah Maha Kuasa itu menetapi qudroh juga merupakan perkara yang tidak ada kenyataanya di luar tempat, dan di luar hati, melainkan pada diri sendiri dan dalam hati saja. Kaunuhu qodroh (Allah Maha Kuasa). Tidak dikatakan seketika karena perkara yang benar tidak ada pada tengah-tengah wujud dan adam. Perbedaan antara seketika dala berfirman dengan perintah adalah kalau mempunyai kenyataan dalam hati, sedangkan mempunyai pernyataan dalam hati dan diri sendiri. Dasar kaunuhuqodroh (Allah Maha Kuasa) adalah dasar yang ada pada sifat qodroh (kuasa). Ketika Allah bersifat Maha Kuasa maka mustahil Allah bersifat Maha Lemah. Sekian pada kesempatan ini saya akhiri. mungkin ketika ada saran dan kritik mohon tulis dikolom komentar. terima kasih. shalom, namo budhayo, wassalamualaikum, namaste.

Kitab "fathul madjid" (wahdaniyah) filsafat #6

hancur karena melihat tuhan sifat ALLAH yang keenam yaitu wahdaniyah yang berarti satu. ALLAH bersifat satu didalam dzat, sifat dan perbuatan-Nya. Arti dari ALLAH bersifat satu di dalam Dzat adalah : Tidak ada yang menyerupai Dzat ALLAH. Dzat ALLAH tidak tersusun dari bagian-bagian itu merupakan sifat-sifat baru dan ALLAH bersih dari sifat sifat baru. Arti ALLAH bersifat satu dalam sifat-Nya adalah: tidak ada seorangpun yang mempunyai sifat, seperti sifat-nya ALLAH. Tidak ada seorangpun yang mempunyai kekuasaan seperti kekuasaannya ALLAH. Begitu seterusnya ALLAH tidak mempunyai 2 sifat yang sama dalam nama dan arti. Seperti dua kekuasaan, 2 kehendak, 2 pengetahuan. tapi ALLAH hanya punya 1 kekuasaan, 1 kehendak, dan 1 pengetahuan. Arti ALLAH bersifat satu dalam perbuatan adalah : semua perbuatan ALLAH tidak ada satupun yang sama dengan perbuatan Makhluk-Nya, baik itu kehendak sendiri ataupun terpaksa. Perbuatan makhluk dengan kehendak sendiri adalah: sebuah pekerjaan, bi